Walaupun setan
dan jin memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak dimiliki oleh manusia,
akan tetapi Al-Qur’an dengan tegas mengatakan bahwa pada hakikatnya
setan dan tipu dayanya itu adalah lemah. Berikut adalah beberapa macam
kelemahan setan dan jin yang perlu untuk kita ketahui, diantaranya:
Tidak bisa mengalahkan orang-orang saleh.
Bukti bahwa
setan atau jin tidak akan dapat mengalahkan orang saleh adalah perkataan
setan sendiri ketika berdialog dengan Allah dalam surat al-Hijr ayat
39-
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”. (QS. Al- Hijr 15: 39-40).
Dari ayat ini
dapat dipahami bahwa yang menyebabkan setan itu dapat menguasai
seseorang adalah karena perbuatan dosanya. Ketika seseorang itu dekat
dengan Allah, maka setan pun akan lari dan tidak akan pernah berani
mendekatinya apalagi menguasainya.
Setan takut dan lari oleh sebagian hamba Allah
Apabila
seseorang betul-betul memegang ajaran agamanya dengan benar serta
menancapkan keimanannya dengan tangguh, maka setan pun akan takut dan
lari. Hal ini misalnya terdapat pada diri Umar bin Khatab. Dalam sebuah
hadits riwayat Imam Turmu-dzi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda kepada Umar: “Sesungguhnya setan sangat takut olehmu, wahai
Umar” (HR. Turmudzi).
Bukan hanya
kepada Umar, akan tetapi setan (jin kafir) juga akan takut oleh
orang-orang beriman yang betul-betul dengan keimanannya. Dalam
al-Bidayah wan Nihayah, Ibnu Katsir pernah mengutip sebuah hadits
berikut ini:
“Sesungguhnyaorang
mukminakan dapat mengendalikan (mengalahkan) syaithannya sebagaimana
salah seorang dari kalian yang dapat mengendalikan untanya ketika
bepergian” (HR. Ahmad).
Bahkan, apabila
seseorang betul-betul dan terus menerus taat dan shaleh, ia dapat
membawa qarinnya (penyertanya, karena setiap manusia itu pasti disertai
oleh setan (jin kafir) di sebelah kirinya dan malaikat di sebelah
kanannya atau sering disebut dengan qarin) masuk Islam. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim berikut
ini:
“Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak ada seorangpun kecuali ia
disertai oleh seorang qarin (penyerta) dari jin dan seorang qarin
(penyerta) dari malaikat”. Para sahabat bertanya: “Apakah termasuk Anda
juga wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Ya termasuk saya, hanya
saja Allah menolong saya sehingga jin itu masuk Islam. Ia (jin tadi)
tidak pernah menyuruh saya kecuali untuk kebaikan” (HR. Muslim).
Jin takluk dan taat kepada Nabi Sulaiman.
Di antara
mukjizat Nabi Sulaiman adalah dapat menaklukan jin dan setan sehingga
semuanya dapat bekerja atas perintahnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan
dalam ayat al-Qur’an berikut ini dalam surat Shad ayat 36-38 Kemudian
Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke
mana saja yang dikehendakinya, dan (Kami tundukkan pula kepadanya)
syaitan-syaitan semuanya ahli bangunan dan penyelam, dan syaitan yang
lain yang terikat dalam belenggu” (QS. Shad ayat
“Dan berikanlah kepadaku kerajaan yang tidak diberikan kepada seseorang setelahku” (QS Shad 38:35).
Doa Nabi
Sulaiman inilah yang menyebabkan Rasulullah tidak jadi untuk mengikat
jin yang datang dengan melemparkan anak panah ke muka beliau. Dalam
sebuah hadits Muslim dikatakan:
“Dari Abu Darda berkata :
“Suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bangun, tiba-tiba kami mendengar Rasulullah mengatakan: “Aku berlindung kepada Allah darimu”, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga berkata: “Allah telah melaknatmu” sebanyak tiga kali. Rasulullah lalu menghamparkan tangannya seolah-olah beliau sedang menerima sesuatu. Ketika Rasulullah selesai shalat, kami bertanya: “Wahai Rasulullah, kami mendengar anda mengatakan sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya. Kami juga melihat anda membukakan kedua tangan anda”. Rasulullah menjawab: “Barusan Iblis, musuh Allah datang membawa anak panah api untuk ditancapkan di muka saya, lalu aku berkata: “Aku berlindung kepada Allah darimu” sebanyak tiga kali, kemudian saya juga berakata: “Allah telah melaknatmu dengan laknat yang sempurna” sebanyak tiga kali. Kemudian saya bermaksud untuk mengambilnya. Seandainya saya tidak ingat doa saudara kami, Sulaiman, tentu saya akan mengikatnya sehingga menjadi mainan anak-anak penduduk Madinah” (HR. Muslim).
Jin atau setan tidak dapat menyerupai Rasulullah
Setan dan jin
tidak dapat menyerupai bentuk dan muka Rasulullah Saw. Oleh karena itu,
apabila seseorang bermimpi melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam, maka ia sungguh telah melihatnya. Dalam hadits shahih dikatakan:
“Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang bermimpi
melihatku, maka dia sungguh telah melihatku, karena setan tidak dapat
menyerupaiku” (HR. Muslim).
Jin dan setan tidak dapat melewati batas-batas tertentu di langit
Sekalipun jin
dan setan mempunyai kelebihan dapat bergerak dengan cepat, akan tetapi
mereka tidak akan dapat melewati batas-batas yang sudah ditetapkan yang
tidak dapat dilalui selain oleh para malaikat.
Karena apabila
mereka berani melewatinya, maka mereka akan binasa dan hancur. Karena
itu pula, jin tidak dapat mengetahui dan mencuri informasi dari langit
sehingga apa yang dibisikkannya ke tukang-tukang ramal dan dukun adalah
kebohongan semata. Untuk lebih jelasnya akan hal ini, dapat dilihat
dalam surat al-Rahman ayat 33-35).
Jin tidak dapat membuka pintu yang sudah ditutup dengan menyebut nama Allah
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tutuplah pintu-pintu, dan sebutlah nama Allah (ketika menutupnya), karena setan tidak akan membuka pintu yang sudah terkunci dengan menyebut nama Allah. Tutup jugalah tempat air minum (qirab dalam bahasa Arab adalah tempat menyimpan air minum yang terbuat dari kuit binatang) dan bejana-bejana kalian (untuk masa sekarang seperti lemari, bupet, kulkas dan lainnya) sambil menyebut nama Allah, meskipun kalian hanya menyimpan sesuatu di dalamnya dan (ketika hendak tidur), matikanlah lampu-lampu kalian” (HR. Muslim).
Semoga
informasi dalam artikel ini mampu menambah wawasan kita. Selain itu juga
dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Allahu
Akbar! Allah Maha Besar dengan segala kuasanya yang ada di muka bumi dan
alam semesta ini.