Sobat
Cerpen, siapa sih yang seneng sama rambut yang ubanan, apalagi kalau
kita masih muda. Orang-orang pada umumnya mulai ubanan waktu mencapai
umur 35 tahun. Tapi nggak sedikit juga ada orang-orang yang ubanan
sebelum umur 35 tahun. Sebenernya apa sih yang menyebabkan ubanan itu
bisa terjadi? Yuk kita liat!
1. Faktor genetik
Faktor
pertama sudah pasti genetik. Orang-orang yang papa mamanya ubanan pasti
akan ubanan juga. Para orangtua yang masa mudanya cepat memiliki uban,
anaknya juga akan kurang lebih sama dan biasanya, orang-orang yang
ubannya muncul di usia muda, sangat besar kemungkinan kalau setiap
anggotanya mengalami hal yang sama.
Sekarang
ini banyak orang-orang muda dibawah umur 20 tahun yang sudah ubanan dan
mereka sering dikatakan mengalami "penuaan dini" (tentu bukan penuaan
dini secara harafiah).
Perlu
diketahui, pijat kulit kepala dan makanan-makanan cukup berpengaruh
pada ubanan dini. Tentu saja untuk kamu yang masih muda tapi sudah
ubanan, kamu bisa mengatasinya dengan makan wijen, walnut, dan beberapa
makanan lainnya, serta kurangi jumlah lemak dan gula yang kamu konsumsi!
2. Penyakit
Di
dunia ini banyak penyakit-penyakit berbahaya yang bisa membuat rambut
memutih cepat. Darah tinggi, penyakit jantung, tifus, dan siphilis
menjadi beberapa pelaku utama ubanan terjadi.
Untuk
orang-orang yang mungkin mengalami hal ini, pijat kulit kepala bisa
jadi salah 1 cara yang baik untuk sedikit meringankan beban kita.
Dimulai dari atas kepala, pijat dengan cara lakukan gerakan melingkar
dengan jari telunjuk, teruskan sampai ke dahi, kemudian teruskan sampai
ke lekukan di samping mata. Lakukan ini selama 1-2 menit, istirahat
sebentar, kemudian teruskan sampai 5 menit.
Cara
pijat yang seperti ini bisa membuat sirkulasi darah di kepala menjadi
lebih lancar, darah mengalir ke tempat-tempat yang diperlukan dan
pigmen-pigmen pada rambut kembali bekerja secara normal.
3. Faktor gizi
Menurut
para ahli, tubuh yang kekurangan zat besi dan tembaga serta vitamin B
bisa menyebabkan rambut yang hitam memutih dengan cepat. Kita bisa
mengatasi hal ini dengan makan makanan yang sesuai tentunya.
Makanan yang mengandung zat besi antara lain: telur, hati, jamur kuping, rumput laut, kacang kedelai, wijen, dan lainnya.
Makanan yang mengandung zat tembaga antara lain: hati, ginjal, udang dan kepiting, kacang-kacangan, dan beberapa kacang lainnya.
Makanan yang mengandung vitamin B antara lain: sereal, kacang-kacangan, hati, susu, telur, dan sayur hijau.