DIALOG ANTARA LIBERAL DAN KYAI KAMPUNG
Liberal: Adil dari mane?
Kyai: Kamu sekolahnya sampai tingkatan apa?
Liberal: Ane mah Master Sains lulusan US Ki, kenape?
Kyai: Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari US?
Liberal: Yaa karena kemaren ane kuliah disana, diwisuda disana.
Kyai: Namamu terdaftar disana? Kamu mendaftar?
Liberal: Ya jelas dong Ki, ini ijazah juga masih basah.
Kyai: Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang
kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat
nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?
Liberal: Jelas enggak Ki, itu namanya mahasiswa ilegal, sekalipun dia
pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat
soal aturan gituan.
Kyai: Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?
Liberal: *terdiam*
Kyai: Gimana?
Liberal: Ya nggak jahat sih Ki, itu kan aturan, salah si mahasiswa
kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel
resmi dari kampus.
Kyai: Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat.
Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka
syahadat adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil
kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu
melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah
kejahatan, melainkan keadilan.