Berdakwah Dengan Hati

Thursday, August 17, 2017

Ngeri!! Sejak Kecil Dididik Jadi "Pemuas Nafsu" Ayahnya Sendiri. 13 Tahun Kemudian Dia Nggak Cuman Hamil. Tapi Kehidupannya "Jauh Lebih Mengenaskan"!

Gila, orang tua macem apa mereka! Bacanya juga sampe emosi!!Di dunia ini ternyata ada hal yang begitu mengenaskan kayak gini! Berdasarkan koran berita Australia, disana ada seorang anak perempuan yang berusia 21 tahun yang sejak kecil sudah dididik untuk menjadi pemuas nafsu. Dia nggak cuman dikurung di dalam sebuah rumah kecil, dia bahkan sering mengalami pelecehan seksual dan pada akhirnya hamil, tapi kemudian orang tuanya melakukan aborsi dengan cara yang sangat ganas.


Sejak usia 5 tahun, dia sudah menjadi pelampiasan penyiksaan orang tuanya, dia bahkan dikurung di tengah hutan. Di usianya yang ke-8, dia dididik ibunya untuk menjadi pemuas nafsu ayahnya. Kedua orangtuanya yang sering melakukan pelecehan seksual padanya, bahkan melukainya dengan  benda tajam, menyuruhnya memakan sambal dan muntah, dia bahkan harus memakai rantai anjing dan tinggal di dalam kandang.
Di usianya yang ke 14, dia diketahui hamil, tapi kedua orang tuanya memukul perutnya 60 kali dengan keras. Tahun 2012 lalu, gadis ini akhirnya melaporkan semua ini dengan dorongan dari seorang pekerja sosial dan hal ini diketahui seluruh dunia.
 

 
Setelah diperiksa, mereka masih menemukan kata-kata yang ditulis pakai kuku "perangkap" ; "papa" "mama datang" dan kata lainnya, dia bahkan menggunakan darah menuliskan kata-kata di dinding. Setelah 13 tahun diperlakukan tidak layak, kini organ seksualnya juga sudah rusak parah. Kini kasus ini sudah dibawa ke pengadilan, ayahnya sudah didakwa dengan 73 pelanggaran dan dipenjara selama 36 tahun, sedangkan ibunya didakwa 13 pelanggaran dan dipenjara setidaknya 11 tahun sebelum pembebasan bersyarat.
Bener-bener kelewatan dan mengerikan. Kok bisa ada papa mama yang nggak punya hati nurani kayak gini yah?! Semoga gadis ini sekarang bisa pulih dari kehidupan kelamnya dulu ya..

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+